II.
TRANSPLANTING
A.
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Transplanting atau pemindahan bibit adalah proses
pencabutan bibit yang sudah disemai dan menanamkan bibit tersebut ke lahan yang
lebih luas. Transplanting dilakukan pada bibit ayng sudah mempunyai daun
minimal 2 helai. Pemindahan bibit dilakukan dengan tehnik yang benar agar bibit
yang akan ditanam tidak mati, misalnya mencabut bibit dengan menggunakan alat
bantu untuk mengangkat tanah pada perakaran bibit sehingga akar bibit tidak
rusak dan tidak mati sat ditanam. Selain itu transplanting sebaiknya dilakukan
pada pagi atau sore hari dan ditanam dibawah naungan agar tanaman yang baru
ditanah tidak kepanasan dan mengalami penguapan yang berlebihan.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum
mengenai Transplanting bertujuan untuk :
a. Mengenal serta mempelajari cara-cara
pemindahan bibit sayuran
b. Mengamati pertumbuhan tanaman sayuran
karena perbedaan transplanting/pemindahan tanaman.
B.
Tinjauan Pustaka
Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi
atau sore hari. Pada saat itu keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah
kelayuan pada tanaman.
Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara
yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran
tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan
dalam pertumbuhan bahkan mati
(Anonim, 2010).
Menurut Rayan
(2009), Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu :
1.
Sistem
cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut
dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus
dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar.
2.
Sistem
putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil
tanah dibasahi dengan air telebih dahulu.
Kedua cara
tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan
pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam
bumbung atau polybag cara pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih dahulu,
kemudian keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek kantong
polybag.
Sedangkan
menurut (Manan, 1995), Teknik pemindahan tanaman yaitu, dengan cara cabutan,
dimana bibit yang sudah tumbuh dipindahkan ke
lahan yang telah disediakan kemudian diukur tinggi tiap
tanaman setelah satu minggu pengamanan dan menghitung jumlah tanaman yang mati. benih cabutan harus
segera drtanaman setelah dikumpulkan. Pelaksanaan penanaman sebaiknya dilakukan
di bawah naugan tahapan kegitan penanaman sebagai berikut:
a.
akar yang terlalu panjang
sebagian dipotong, daun dikuarangi beberapa lembaratau dipotong sebagian. Hal
ini ditakukan untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan akar.
b.
Masukkan anakan aidalam
wadah yang sudah diisi media sebagian, di usahkan agar lebar berada kurang lebih
2 cm di bawah permukaan wadah.
C.
Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Polybag
2) Cetok
3) CAngkul
b. Bahan
1) Tanah
2) Air
3. Cara Kerja
a. Membuat media tanam pada polybag dan
menyiapkan bibit sayuran yang berumur sesuai perlakuan yaitu 5 HST, 10 HST dan
15 HST.
b. Memindahkan bibit sayuran tersebut (dari
acara 1) ke polybag.
c. Memelihara serta mengamati pertumbuhan tanaman
sampai dengan panen.
D.
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Hasil Perlakuan Transplanting
pada Tanaman Sawi
Perlakuan
|
sampel tanaman
|
Pengamatan ke-
|
|||||
1
|
2
|
3
|
|||||
Hidup
|
Mati
|
Hidup
|
Mati
|
Hidup
|
Mati
|
||
5 HST
|
1
|
V
|
-
|
V
|
-
|
V
|
-
|
2
|
V
|
-
|
V
|
-
|
V
|
-
|
|
3
|
V
|
-
|
V
|
-
|
V
|
-
|
|
4
|
V
|
-
|
V
|
-
|
V
|
-
|
|
10 HST
|
5
|
V
|
-
|
V
|
-
|
||
6
|
V
|
-
|
V
|
-
|
|||
7
|
V
|
-
|
V
|
-
|
|||
8
|
V
|
-
|
V
|
-
|
|||
15 VHST
|
9
|
V
|
-
|
||||
10
|
V
|
-
|
|||||
11
|
V
|
-
|
|||||
12
|
V
|
-
|
Sumber: Laporan
Sementara
2. Pembahasan
Pada praktikum acara ke 2 ini
mengenai transplanting. Transplanting
atau pemindahan bibit adalah proses pencabutan bibit yang sudah disemai dan
menanamkan bibit tersebut ke lahan yang lebih luas. Transplanting dilakukan
pada bibit ayng sudah mempunyai daun minimal 2 helai. (Anonim, 2012). Pemindahan
bibit dilakukan dengan tehnik yang benar agar bibit yang akan ditanam tidak
mati, misalnya mencabut bibit dengan menggunakan alat bantu untuk mengangkat
tanah pada perakaran bibit sehingga akar bibit tidak rusak dan tidak mati saat ditanam.
Faktor
– faktor yang harus diperhatikan dalam Transplating diantaranya Kondisi lahan sebelum digunakan
harus diperhatikan yaitu tanah harus cukup air, ini mempermudahkan proses
penanaman. Sedang bibit tanaman sendiri yang perlu diperhatikan adalah bibit
yang akan ditanam harus cukup umur.
Untuk waktu pemindahan bibit yang tepat adalah pada pagi hari atau sore
hari dimana intensitas sinar matahari
sedang tidak tinggi.
Transplanting dilakukan pada 5 HST, 10 HST, 15 HST. Dari hasil
pengamatan pada 5 HST sampel 1 sampai ke 4 pada pengamatan minggu ke 1 sampel tanaman 1 sampai sampel
tanaman ke 4 tanaman hidup, pada pengamatan
minggu ke 2 sampel tanaman 1 sampai sampel tanaman ke 4 tanaman hidup, sedangkan pengamatan pada minggu ke 3 sampel tanaman 1 sampai ke 4 juga hidup. Dari hasil pengamatan 10
HST sampel tanaman 5 sampai ke 8 pada pengamatan minggu 1 tanaman hidup, pada pengamatan
minggu ke 2 sampel tanaman hidup, dan pada pengamatan minggu ke 3 tanaman juga
hidup. Dari hasil pengamatan 15 HST
sampel tanaman 9 sampai sampel tanaman ke 12 pada pengamtan minggu 1
sampel tanaman semuanya juga hidup, pada pengamatan minggu ke 2 sampel tanaman
semuanya juga hidup, sedangkan pada pengamatan minggu ke 3 semuanya juga hidup.
E.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dari praktikum acara transplanting ini
dapat disimpulkan yaitu :
a.
Acara
trnsplanting ini dilakukan pada 5 HST,10
HST, 15 HST
b. Pada
5 HST sampel tanaman 1 sampai 5 pada
hasil pengamatan minggu
ke 1
sampai minggu ke 3 tanamannya semunya
hidup.
c. Pada 10 HST sampel tanaman 6 sampai 8 pada hasil pengamatan minggu ke 1
sampai minggu ke 3 tanamannya semunya
hidup.
d. Pada
5 HST sampel tanaman 1 sampai 5
pada hasil pengamatan minggu
ke 1
sampai minggu ke 3 tanamannya semunya
hidup.
2. Saran
a. Sebaiknya kegiatan pemindahan bibit dari
persemaian atau memindahkan benih dari gudang tempat penyimpanan langsung ke
kebun dilakukan dengan hati-hati agar tanaman muda tidak
rusak terutama akarnya.
b. Sebaiknya sebelum bibit dipindahkan ,
tanah yang akan ditanami harus diperiksa dahulu apakah telah cukup basah atau
belum.
c. Sebaiknya setelah bibit di pindahkan ke kebun tanaman
muda dari persemaian diberim perlindungan sementara dari sinar matahari sehingga mencegah banyak penguapan karena
pada tanaman yang masih muda belum dapat mengambil air dari dalam tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2010. Pedoman
Teknis Budidaya. munir2011.student.umm.ac.id/...as-doc/student_blog_article_48.do. Diakses pada hari Minggu
tanggal 10 Juni 2012 pukul 10.14 WIB.
Rayan. 2009. Teknik Persemaian dalam Rangka Pengadaan Bibit Untuk
Penanaman. Peneliti pada Balai Litbang Kehutanan Kalimantan.
Manan. 1995. Tehnik Pemindahan pada persemaian tanaman. http://amrullha.wordpress.com/teknik-pemindahan-tanaman/. Diakses pada hari Minggu
tanggal 10 Juni 2012 pukul 10.14 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar